Pemangkasan dilakukan berdasarkan tujuannya. Tujuan pemangkasan tergangtung umur dan fase pertumbuhan tanaman jeruk asam yang dibudidayakan. Adapun tujuan pemangkasan pada tanaman jeruk asam sebagai berikut:
1. Mengatur pertumbuhan tanaman.
2. Merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
3. Menghilangkan bagian tanaman yang sakit, rusak,atau mati.
4. Meremajakan tanaman yang telah tua.
5. Menjarangkan atau membuang cabang-cabang yang tidak dikehendaki atau tidak teratur tumbuhnya pada tanaman yang tajuknya terlalu rimbun.
6. Memotong pucuk pohon agar tanaman tidak terlalu tinggi.
7. Membuat sinar matahari bisa masuk sampai kebagian dalam tanaman sehingga bisa mengurangi kelembaban disekitar pohon.
I. CARA PEMANGKASAN
Cara pemangkasan yang benar dapat membentuk tanaman bertajuk indah, sirkulasi udara dalam tajuk menjadi lancar dan sinar matahari bisa menembus sampai kedalam tajuk. Dengan demikian, lingkungan sekitar tanaman tidak lembab karena suasana lembab mengundang datangnya hama dan penyakit dan mempengarihi optimalisasi produksi karena tanaman dapat berbuah optimal jika ada sinar matahari yang cukup. Sebaliknya, pemangkasan yang salah akan merusak bentuk tanaman atau tajuk dan dapat menurunkan produksi buah. Oleh karena itu, cara pemangkasan perlu diperhatikan.
Pemangkasan sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan, sekitar bulan Oktober, November dan Desember agar bagian yang dipangkas bisa cepat tumbuh lagi. Untuk memangkas dahan yang ukurannya, gunakan gergaji potong yang tajam agar pemotongannya mudah dilakukan. Sementara untuk memangkas cabang atau ranting yang ukurannya kecil dapat digunakan gunting pangkas. Adapun cara pemangkasan yang dilakukan para pekebun secara umum sebagai berikut:
1) Ranting yang keluar dari dahan harus dipotong habis sampai di bagian pangkalnya.
2) Sebaiknya pemangkasn berbentuk miring kedalam agar ketika hujan turun airnya tidak membasahi luka. Pasalnya, air hujan dapat dijadikan jalan untuk pertumbuhan jamur.
3) Luka bekas pangkasan diolesi parafin atau pestisida seperti Dhitane M-45, Antracol agar tidak dijadikan pintu masuk serangan hama, missalkan semut, penggerek atau cendawan.
II. PEMANKASAN BENTUK
Pemangkasan ini dapat dilakukan pada saat tanaman belum dipotkan atau masih dalam bibit atau saat dipindahkan ke pot tujuannya untuk mengurangi daun dan ranting agar penguapan pasca pemindahan ke dalam pot tidak terlalu besar. Umur bibit sekitar setahun dengan ketinggian antara 70-100 cm.hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan ini adalah sebagai berikut:
a) Lakukan pemangkasan menjelang musim hujan.
b) Cabang dan ranting yang harus dipangkas adalah cabang air, cabangf yang tumbuh ke arah batang utama, cabang dan ranting yang tumbuh tumpang tindih, serta bagian tanaman yang mati, yang patah atau rusak.
c) Pemangkasan menggunakan gunting, pisau atau alat sejenis yang tajam agar bagian yang dipangkas tidak patah atau terkelupas kulitnya.
d) Cabang dan ranting atau bagian lain yan gdipangkas segera dibersihkan atau dibuang jauh-jauh dari lokasi.
Cara pembentukan tajuk pada tanaman jeruk asam sebagai berikut:
1. Pemangkasan dilakukan pada tanaman yang masih muda atau belum berproduksi (masih muda).
2. Batang tanaman yang dipotong pada ketinggian 60 cm dari atas tanah.
3. Hasil pemotongan akan tumbuh 3-4 tunas baru. Tunas baru tersebut dipelihara tiga tunas yang pertumbuhannya sempurna. Tunas yang tumbuh ini akan menjadi cabang yang disebut cabang primer.
4. Setahun kemudian, tiga tunas dipotong lagi dan disisakan 20 cm diukur dari pangkal cabang. Hasil pemangkasan akan tumbuh beberapa tunas, tetapi yang dipelihara cukup tiga tunas saja uang pertumbuhannya sempurna. Cabang yang tumbuh dari cabang primer disebut cabang sekunder.
5. Biasanya setekah cabang ini tumbuh, tidak dilakukan pemangkasan lagi karena buah jeruk dapat muncul dari cabang sekunder. Namun, pemangkasan dapat dilakukan untuk menumbuhkan cang tersier.
III. PEMANGKASAN PEMELIHARAAN
Pemangkasan pemeliharaan atau pemangkasan ringan dilakukan sejak tanaman masih kecil atau bersamaan dengan pemangkasan bentuk. Bagian tanaman yang dipangkas adalah
• Tunas air yang biasa tumbuh di batang utama.
• Cabang yang tumbuh mengarah ke batang utama atau cabang balik.
• Cabang yang tumbuh ke bawah.
• Cabang yang kurang sehat.
IV. PEMANGKASAN PRODUKSI
Pemangkasan produksi pada tanaman jeruk asam adalah pemangkasan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas buah serta menjaga kesehatan tanaman sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Pemangkasan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Pemangkasan akar
Tujuan pemangkasan akar adalah untuk menghambat pertuhbuhan vegetatif. Jika pertumbuhan vegetatif terlalu cepat dan subur, justru bunga dan buah tidak akan tumbuh. Dalam pemangkasan ini, bagian yang dipangkas tidak boleh lebih dari setengah bagian akar atau setengah dari bola tanah yang mmbungkus akar. Kalau terlalu banyak akar yang dipangkas maka pertumbuhan tanaman akan terganggu karena zat makanan tidak dapat diserap. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a) Alat yang digunaka berupa benda tanjam dan kuat yang bisa langsung memutus akar.
b) Pemangkasan akar dapat dilakukan saat repotting (penggantian edia tanam pada pot).
c) Akar yang dipangkas adalah akar yang memanjang dan melingkar-lingkar / membelit-belit dan akar yang mati atau mati.
d) Jika pemangkasan akar dilakukan tidak saat repotting, media tanam dibagian pinggiran pot ditusuk dengan benda tajam secara berkeliling dan merata sampai ke dasar pot sehingga akar tanaman akan putus.
2. Pemangkasan tajuk
Tajuk tanaman yang terlalu rimbun atau rapat mengakibatkan cabang atau ranting tidak mendapatkan sinat matahari yang cukup. Oleh karena itu tajuk perlu dipangkas.
V. PEMANGKASAN UNTUK MENGATUR PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN
Pada kasus tanaman jeruk umumnya, belum terbukti adnya pengaruh pemangkasan terhadap peningkatan produksi tanaman. Namun, pada tanaman yang terlampau rimbun, pemangkasan bagian pucuk-pucuknya menjadikan tanaman terbuka sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan generatif tanaman. Penamngkasn untuk mengatur merangsang pembungaan adalah pemangkasan produksi. Pemangkasan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Cabang yang terlalu rimbun dipangkas karena tidak produktif. Pemangkasan ini sebenarnya merupakan pemangkasan rutin.
2. Selanjutnya, tanaman diberi pupuk P dengan takaran lebih tinggi dari takaran biasanya, yaitu 2 sendok makan.
3. Tanaman disemprot ZPT dengan takaran yang dianjurkan. Bayak jenis dan merek ZPT yang beredar di pasaran. Jenis bahan aktif yang paling banyak digunakan dalam ZPT adalah paclobutrazol. Cara kerja paclobutrazol adalah dengan menghambat keluarnya daun tanaman. Karena daunnya dihambat keluar, energi yang disimpan oleh tanaman akan keluar dalam bentuk bunga dan akhirnya berubah menjadi buah.
Cara penggunaan ZPT dengan menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman yang ada di permukaan tanah, terutama bagian daunnya. Khusus untuk paclobutrazol murni, pemakaian cukup 0,1 ml per liter air. Sementara itu, pemakaian ZPT dengan merek lain yang juga berbahan aktif paclobutrazol mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Salah satu merk dagang ZPT yang bisa digunakan adalah Cultar dan Goldstar. Jenis ZPT lain yang bisa digunakan adalah Atonik, Dekamon, Gibberelin,dan Hydrasil. Berbagai jenis ZPT itu bisa diperoleh di toko-toko pertanian.
Jika cuaca sedang cerah atau tidak sedang turun hujan, penyemprotan ZPT cukup dilakukan satu kali, dan bisa diulangi 2 minggu kemudian. Reaksi kerja ZPT sangat dipengaruhi oleh kesuburan tanaman. Jika tanaman cukup subur, 1 bulan setelah pembeian ZPT tanaman sudah bisa berbunga.
Sumber:
• Budidaya Jeruk Asam di Kebun & di Pot karya Setiadi & Parimin
• Sukses Membuahkan Jeruk Dalam Pot karya Bernand T. Wahyu Wiryanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar