Selasa, 01 Maret 2011

Germinasi

GERMINASI TEST

Germinasi yaitu suatu cara untuk mengetahui prosentase daya kecambah suatu benih sehingga di ketahui kwalitas benih.
Daya kecambah adalah kemampuan benih untuk tumbuh menghasilkan tanaman normal dalam kondisi lingkungan yang optimum.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GERMINASI TEST:
1. Media Perkecambahan (Substrat)
• Pasir
• Kertas merang
• Kapas / Tisu
• Tanah
• Cocopit Syarat media:
 Tidak menyebabkan keracunan pada benih
 Bebas fungi (jamur)
 Bebas Nematoda dan Organisme lain

2. Temperatur
Temperatur yang member prosentase perkecambahan paling besar dalam periode waktu paling singkat. (Contoh: Suhu harus konstan).
3. Lama pengujian
Waktu yang di butuhkan suatu benih untuk berkecambah.
4. Faktor lain:
• Cahaya mempengaruhi fotosintesis.
• Dormansi yaitu fase istirahat benih. (Contoh: Benih sengon harus di patahkan bijinya dan di siram oleh air panas terlebih dahulu sebelum lalu di rendam dengan air dingin sebelum di lakukan penyemaian)
KOMPONEN DARI UJI BENIH
1. Perkecambahan Normal yaitu benih yang muncul dan berkembang yang mempunyai struktur-struktur penting yang menggambarkan kemampuan untuik menghasilkan tanaman yang normal.
2. Kecambah abnormal adalah kecambah yang tidak ada struktur-struktur penting tertentu dari kecambah tersebut.
3. Benih utuh yaitu benih masih dalam keadaan utuh dan tidak terserang oleh hama maupun penyakit.
LANGKAH LANGKAH GERMINASI
1. Mengayak cocopit
2. Mengayak pupuk kandang
3. Mencampur media semai (Cocopit dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1)
4. Masukkan media semai ke dalam tray dan beri air secukupnya
5. Perlakuan benih
6. Semaikan benih
7. Tutup dengan media dan siram dengan air secukupnya

PERSIAPAN LAHAN
Langkah mempersiapkan lahan:
1. Bajak lahan
2. Cangkul
3. Beri pupuk dasar dengan pupuk kandang kurang lebih 700 kg/1000 m2 dan NPK 24 kg/1000 m2 .
4. Buat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm + parit 30 cm dan tinggi bedengan 20-30 cm. (Catatan: pada musim kemarau tinggi bedeng 20 cm permukaan rata dan pada musim hujan tinggi bedengan 30 cm dengan permukaan melengkung).
5. Pasang mulsa dan beri lubang dengan ukuran sesuai kondisi cuaca. (Pada musim hujan 60*40 dan pada musim kemarau 60*45).
6. Pasang ajir secara segitiga.
7. Beri pengairan secara macak-macak atau dapat juga dengan pengocoran.
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Adalah suatu cara untuk meminimalkan OPT sekaligus mengendalikan / mengurangi bahaya yang di timbulkan terhadap manusia,tanaman,dan lingkungan.
Pestisida berasal dari kata pest yang artinya jasad pengganggu dan cide yang berarti racun / pembunuh. Sehingga Pestisida di artikan sebagai Pembunuh Jasad Pengganggu.
TEKNIS PELAKSANAAN
• Secara Genetik yaitu tergantung jenis tanaman dan varietas tanaman yang unggul. (Contoh: Benih bersertifikat dan tahan terhadap penyakit).
• Sanitasi yaitu dapat di lakukan dengan cara cutting grass,tanaman yang terserang penyakit yang tidak bisa sembuh sebaiknya di cabut dan di buang.
• Secara Fisik dan Mekanik yaitu dapat di lakukan dengan cara memasang gropyokan,pemasangan orang-orangan,perangkap pada tanaman cabai.
• Secara Biologis yaitu dapat memakai musuh alami dari OPT tersebut. (Contoh: Predator).
• Secara Kimiawi yaitu dengan cara memakai obat-obatan kimia.
PESTISIDA DI BAGI MENJADI 4 GOLONGAN
 Berdasar Jasad Pengganggu Sasaran
 Rodensida:Hewan pengerat
 Fungisida: Jamur
 Insektisida: Serangga
 Nematosida: Nematoda (Cacing-cacingan)
 Bakterisida: Bakteri
 Moluscisida: Siput / Keong
 Herbisida: Gulma  Termisida : Rayap
 Ovisida : Telur
 Avisida : Burung

 Berdasar Cara Kerjanya
 Sistemik yaitu pestisida di sebar melalui jaringan tanaman (akar,batang,daun).
 Kontak yaitu bekerja secara langsung tepat pada sasaran.
 Lambung yaitu meracuni setelah termakan oleh sasaran.
 Pernapasan yaitu meracuni melalui sistem pernapasan.
 Berdasar Bentuk Formulasinya
 Formulasi Padat
 Dust : Debu (Sevin 5 D)
 Granule: Butiran (Furadan 3 G)
 Wetable Powder: Tepung  WDG: Water Disperable Granule
 Soluble Powder: SP (Sevin 85 SP)
 Flowable Powder: F
 Formulasi Cair
 EC: Emulsiable Concentrate
 S: Solution  A: Aerosol
 SC: Salt Concentrate
 Formulasi Gas
 Methyl Bromide
 Formulasi Minyak (Oil)
 Sevin 4 Oil
 Basudin 90 SCO
 Formulasi Pasta
 Fosfor Pasta
 Berdasarkan Bahan Aktifnya
 Organo Chlor
 Organo Posphat
 Carbamat  Sintetik Piretrhoid
 Insect Graw Regulation


DAYA RACUN / TINGKATAN PESTISIDA DALAM PEMASARAN
• Permetrin : 0.5 : Ambush
• Sipermetrin : 1 : Cymbush
• Alfa Sipermetrin : 1.5 : Fastac
• Siflutrin : 2 : Politroid
• Beta Siflutrin : 2.5 : Buldoc,Raydock
• Delta Metrin : 3 :
• Lamda Sihalotrin : 3.5 : Matador
• Abamektrin : 4 : Agrimox

PEMUPUKAN
Arti pupuk secara luas yaitu suatu bahan organik maupun anorganik yang apabila di tambah ke dalam tanah / tanaman akan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.Sedangkan arti pupuk secara khusus adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk ke tanah atau tanaman sesuai di butuhkan untuk pertumbuhan tanaman normal. Pupuk adalah nutrisi bagi tanaman. Tujuannya untuk menyuburkan tanaman.
ISTILAH KHUSUS DALAM PEMUPUKAN
• Mutu pupuk yaitu angka yang menunjukkan seberapa besar unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut.
• Ratio pupuk yaitu perbandingan jumlah hara yang di berikan untuk tanaman.
• Pupuk campur yaitu berbagai macam pupuk yang di campur menjadi satu dengan perbandingan tertentu dan sesuai dengan mutu yang di inginkan.
YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PEMUPUKAN
• Jenis pupuk yang di prlukan tanaman.
• Dosis pemupukan.
• Waktu pemupukan (pagi / sore hari).
• Cara pemupukan :
 Melingkar
 Larikan
 Setempat (di tugal)
• Di sebarPengaruh terhadap tanah dan tanaman.
UNSUR-UNSUR TERPENTING BAGI TANAMAN

Mikro :
• Seng (Zn)
• Aluminium (Al)
• Besi (Fe)
• Tembaga (Cu)
• Boron (B)
• Mangan (Mn)
• Molibdenum (Mo)
• Chlor (Cl)
Makro :
• Nitrogen (N)
• Phospor (P)
• Kalsium (Ca)
• Kalium (K)
• Magnesium (Mg)
• Sulfur (S)



JENIS PUPUK YANG MENGANDUNG NITROGEN
• ZA (CoNH)
• UREA (CO(NH2)2)
• Amoniak (NH3 )
• NPK
• NH4 • NO3
• Kompos
• Sekam padi
• Batang tembakau
• Tepung biji kapas
JENIS PUPUK YANG MENGANDUNG PHOSPOR
1. Organik : guano, tepung tulang.
2. Anorganik : TSP (Triple Super Phosfat).
SP 36 berbentuk butiran tak beraturan dengan warna abu – abu, kandungan unsur haranya P2O5 = 36%.
JENIS PUPUK YANG MENGANDUNG KALIUM
1. Organik : batang tembakau, kulit coklat, abu sabut kelapa, sekam padi.
2. Anorganik : KCl (Kalium Chlorida), Kalium Sulfat (K2SO4).
KATEGORI PUPUK BERDASARKAN ASALNYA
• Pupuk alam adalah pupuk yang terdapay di alam / di buat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. (Contoh: pupuk kandang, kompo, guano, dll).
• Pupuk buatan adalah pupuk yang di buat oleh pabrik melalui proses kimia. (Contoh: TSP, UREA, KCl, PONSKA, dll).
KRITERIA PUPUK BERDASAR SENYAWA
• Pupuk organik adalah pupuk yang berupa senyawa organik. (Contoh: pupuk kandang, kompos, guano, dll).
• Pupuk anorganik adalah pup-uk yang berasal dari senyawa anorganik. (Contoh: pupuk pabrik).
FASA PUPUK
• Pupuk padat merupakan pupuk yang mempunyai larutan yang beragam dari yang mudah larut di air dan sukar larut di air.
• Pupuk cair adalah pupuk yang penggunaanya di larutkan ke dalam air terlebih dahulu, umumnya un tuk aplikasi di semprot ke tanaman.
KRITERIA PUPUK BERDASAR PENGGUNAANNYA
• Pupuk daun yaitu dengan cara di larutkan ke dalam air terlebih dahulu kemudian di semprotkan ke daun.
• Pupuk akar yaitu dengan cara dim berikan ke tanah agar mudah terserap oleh tanaman.
FUNGSI PUPUK
 Pupuk N :
 Memacu pertumbuhan tanaman terutama pada fase vegetatif.
 Pupuk P :
 Membantu pertumbuhan protein dan mineral bagi tanaman.
 Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.
 Mempercepat pembungaan dan pembuahan.
 Mempercepat pemasakan biji dan buah.
 Pupuk K :
 Memperkuat jaringan tanaman.
 Memperkuat daya tahan tanaman terhadap penyakit.
GEJALA KEKURANGAN PUPUK
 Pupuk N :
 Daun menguning dan rontok.
 Pertumbuhan lambat.
 Pupuk P :
 Batang kerdil
 Tidak menghasilkan bunga dan buah.
 Pupuk K :
 Perkembangan akar lambat.
 Buah tidak senpurna (kecil, jelek, dan tidak tahan lama).
 Mengurangi resistensi terhadap penyakit.
 Pupuk panas adalah pupuk yang penggunaannya berjalan sangat cepat. Kelembabannya mudah menguap karena bahan organiknya tidak teratur secara sempurna sehingga banyak yang berubah menjadi gas.
 Pupuk dingin adlah pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambatsehingga tidak tebentuk panas. Kelembabannya baru bisa di gunakan jika sudah mengurai.
APLIKASI PUPUK
Pupuk dasar menggunakan pupuk kandang 600 - 700 kg dan pupuk N, P, dan K dengan perbandingan 1 : 2 : 1 (6 : 12 : 6 = 24 kg).
Pupuk susulan menggunakan pupuk N dan pupuk P dengan perbandingan sbb :
Susulan I. 2: 10
Susulan II. 3 : 10
Susulan III. 4 : 10
Pemupukan dapat di lakukan dengan system pengocoran dan system pril.
Aplikasi pupuk secara kocor : 1 mangkuk N = 200 gram dan 1 mangkuk P = 350 gram.
Aplikasi pupuk secara pril : 1 tanaman kecil = 5 gram (1/2 sdt) dan 1 tanaman besar = 10 gram (1 sdt).
POLINASI
Polinasi yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik dengan cara di silangkan antara bunga X dan bunga Y.Tujuannya untuk menghasilkan F1 hibrida dari efek heterosis meningkatkan figor benih.Tanaman yang di polinasi akan memiliki sifat yang lebih baik dari induknya.Tempat untuk penanaman bunga X dan bunga Y di pisah agar tidak terjadi penyerbukan sendiri.
Tanaman yang dapat di lakukan polinasi yaitu tanaman yang mempunyai daging buah serta 1 X panen dalam 1 musim,contohnya tanaman mentimun, labu, melon, semangka, tomat, dll.Untuk tanaman mentimun dan labu pada umur 30 – 35 hst sudah siap di lakukan polinasi.Pada polinasi melon terdapat proses kastrasi (bunga betina di tutup dengan 5 – 6 ruas ke atas).Kastrasi yaitu proses pembukaan kelopak bunga dan menghilangkan / mensterilkan bunga jantan supaya tidak di buahi sendiri.Waktu polinasi tomat pada pagi hari kurang dari jam 10.00 WIB.
HARVESTING
Harvesting adalah proses pemetikan buah yang sudah masak.Harvesting di bedakan menjadi 2 macam yaitu yang melalui tahap polinasi dan non polinasi.
1. Polinasi => Non kacang-kacangan. Usia pemanenan berbeda- beda,ada kisaran waktu tertentu untuk tiap-tiap komoditas. (Contoh : mentimun, semangka, dan melon 75 – 80 hst, labu 85 hst, tomat 90 – 100 hst (1 X panen)).
2. Non polinasi => Kacang-kacangan dapat di lakukan beberapa X panen.(Contoh : kacang panjang 60 hst dapat di lakukan 2 X panen dalam 1 minggu dan pemanenan dapat sampai 10 X panen).
SORTASI
Sortasi adalah proses pemilihan benih yang sesuai standart dari perusahaan. Kriteria benih yang di ambil yaitu : bentuk biji, warna biji, kadar air, dan viabilitas benih (kemampuan benih untuk berkecambah). Kadar air berpengaruh terhadap daya simpan dan daya kecambah. Tahap-tahap sortasi di bedakan menjadi 2 macam yaitu kacangan-kacangan dan non kacang-kacangan.
1. Kacang-kacangan : panen => jemur => ekstraksi => biji => sortasi.
2. Non kacang-kacangan : panen => pemeraman => ekstraksi => fermentasi => pencucian => penjemuran.
Ekstraksi adalah proses pemisahan biji dari daging buah atau kulit buah.
Fermentasi adalah proses respirasi secara anaerob (tanpa oksigen). Tujuannya agar biji terpisah dari lendirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar